KEBIASAAN ORANG INDONESIA PART 2 (SIAPA YANG SEHARUSNYA DUDUK?)
Oke, kali ini gue bakal bahas soal kebiasaan orang Indonesia
(lagi). Lagi lagi orang Indonesia yaa. Kalau dipostingan sebelumnya gue nulis tentang betapa rasisnya orang
Indonesia, kali ini gue bahas soal prioritas orang yang seharusnya mendapat
tempat di kendaraan umum.
Gue sering banget baca tulisan tentang orang yang marah –
marah di KRL karena ibu – ibu hamil atau orang tua yang minta duduk di KRL.
Heran juga sih, kenapa bisa kejadian gitu. Jujur aja sih, selama gue di Bali,
pas gue naik kendaraan umum, ga pernah ada kejadian yang kaya gitu. Mungkin
karena aktivitas di Bali tidak terlalu padat dan orang – orangnya juga ga
sepadat kota besar.
Suatu ketika, gue On
The Job Training di Jakarta selama satu bulan. Karena penasaran juga dan
karena ‘nggak pernah’, gue nyoba naik KRL. KRL di Jakarta nggak begitu padat,
kecuali jam kerja. Tapi fenomena yang gue liat dengan apa yang gue baca selama
ini emang bener. Jadi, waktu itu KRL lagi penuh, gue nggak dapet tempat duduk,
dan akhirnya gue berdiri. Di sebelah gue ada seorang ibu – ibu yang yaa umurnya
kira-kira setengah abad lebih. Dan di depan gue ada seorang laki-laki yang umurnya
25an. Laki-laki ini pake masker dan ngeliatain gue dari atas sampe bawah.
Sebenernya gue risih juga diliatin begitu. Gue juga gereget gara-gara dia nggak
peka. Saat itu juga penumpan mulai berkurang, gue ngeliat ada celah kecil
diantara laki-laki tadi. Tanpa peduli gue langsung bilang “permisi” dan
langsung duduk, sampe penumpang di sebelah gue bergeser. Nggak sampe 2 menit,
gue langsung mempersilahkan ibu-ibu yang tadi berdiri di sebelah gue buat
duduk.
Masih di KRL, pernah juga perjalanan dari Jakarta menuju
Tangerang. Saat itu gue bener-bener salah jam, gue pulang pas orang jam pulang
kerja. Alhasil gue harus berdiri sumpek-sumpekan diantara orang-orang yang
pulang kerja. Nggak kebayang gimana baunya kan? Nggak kebayang juga gimana di
desak depan belakang kanan kiri sama orang-orang. Sebenernya gue juga susah
nafas, sampe megap-megap. Yang gue sayangkan, tempat duduk itu penuh sama
laki-laki muda yang umurnya 25an. Gue sama temen gue (cewe) bener-bener kejepit
diantara laki-laki baik tua maupun muda. Kalau dibilang masih kuat berdiri, yaa
masih kuat. Tapi posisinya gue perempuan dan di jepit sama laki-laki, sedih
juga sebenernya, tapi ya sudahlah.
Nggak Cuma di KRL. Kejadian serupa pernah gue alamin waktu
dari Malang menuju Surabaya. Hal yang sama, waktu itu malam senin, malam senin
memang jam padat untuk orang – orang yang bekerja di Kota Besar seperti
Surabaya. Waktu di bus jurusan Malang – Surabaya, posisi gue juga lagi berdiri,
pada akhirnya gue dapat tempat duduk. Nggak sampai 5 menit, penumpang lain
naik, gue juga ngeliat ibu-ibu yang umurnya setengah abad lebih. Dan tanpa basa
– basi gue langsung mempersilahkan beliau duduk.
Gue heran, kenapa sampai saat ini orang Indonesia masih
belum peka sama hal-hal seperti itu. Bukan untuk cari sensasi, bukan juga untuk
cari popularitas kebaikan, tapi alangkah baiknya untuk kesadaran diri sendiri.
Coba kalau itu Ibu kita? Nenek kita? Apa tega membiarkannya berdiri? Nah disini
gue cuma berbagi cerita aja sih, bukan maksud yang lain. Kalau di kendaraan
umum, alangkah baiknya mendahulukan perempuan, ibu hamil dan orang yang lanjut
usia. Tapi kita yang sebagai perempuan jangan rese juga, mentang-mentang
prioritas utama, begitu liat yang lebih lebih lebih membutuhkan seharusnya juga
peka. Jangan acuh, berbuat baik itu baik lho.
Semoga apa yang gue tulis bermanfaat J
Cirebon, 30 Oktober
2017
Comments
Post a Comment